Monday, August 31, 2009

Dosa yang lebih besar dari Zina...

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidakdapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Iamelangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.

Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut mengatakannya. " jawab wanita cantik.
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... cekik lehernya sampai......tewas", ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi musaberapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik," Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu.
Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. Perempuan berewajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,
"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya? " Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

"Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?"
" Ada !" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH > Abdurrahman Arroisy) Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.

Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.

Baca Selengkapnya......

Kisah Hantu Di Jakarta

Kisah yang sangat menyeramkan dan mengerikan ini terjadi pada seorang staff laki-laki yang bekerja di lantai 12 Graha Elnusa Jl TB Simatupang Jak-Sel.

Suatu malam (hari kamis malam jumat) beliau bekerja lembur dan terpaksa pulang agak larut malam sekitar jam 21:00 malam sendirian. Sampai di depan lift, dia pun tekan
tombol untuk turun. Kemudian pintu lift terbuka tanpa ada siapa-siapa didalamnya. Dia masuk dan menekan tombol 'B1' untuk menuju Basement. Tetapi entah kenapa lift ini bukannya turun melainkan terus naik keatas. Lift berjalan terus hingga sampai ke
lantai 16, berhenti dan terbuka. Ketika pintu lift terbuka, ada seorang wanita cantik jelita dan menawan sekali tersenyum manis dan masuk ke lift. Si Staff laki-laki tersebut merasa heran.....karena dia merasa tidak pernah melihat perempuan
tersebut selama dia bekerja di gedung tersebut. Perempuan tersebut masuk dan berdiri di belakangnya. Sesaat kemudian tercium wangi bunga melati, maka Diapun bertanya-tanya dalam hatinya ...siapa perempuan tersebut, dan kenapa sudah malam begini belum pulang kerumahnya, mau disapa terasa malu, jadi masing-masing saling
terdiam. Dalam suasana hening dan sunyi itu, lift turun perlahan tingkat demi tingkat. Tapi ketika sampai pada lantai 10, tiba-tiba lampu lift padam dan lift berhenti. Seketika itu dia mencium aroma bau yang teramat busuk, yang mengganggu
hidungnya. Dan bulu romanya tiba-tiba merinding. Diapun langsung berkeringat
dingin dan ....... sebisa-bisanya membaca ayat-ayat suci yang terlintas dikepalanya sambil memberanikan diri dan perlahan-lahan menoleh kebelakang
setelah lampu lift menyala.

Dan apa yang .....dilihat....?Tiba-tiba saja, perempuan yang berada dibelakangnya
tertawa malu...dan berkata:......... Maaf mas, saya kentut !!!

Baca Selengkapnya......

Thursday, August 27, 2009

Nikmat Puasa

Dulu waktu mendengar ustadz bicara nikmat puasa, saya kok rasanya nggak percaya. Namun akhir-akhir ini setelah usia makin mndekati setengah abad, saat-saat perkembangan perut

lebih cepat dari perkembangan anggota badan yang lain, kenikmatan puasa itu baru dapat dirasakan.

Bayangkan baru 5 hari puasa, berat badan saya sudah turun 5 kg, gimana sebulan ya...

Cuma lagi sayangnya biasanya pada saat lebaran naiknya juga sebanding dengan turunnya di bulan puasa, jadi berat badan tetep nggak bisa di kontrol deh...

Baca Selengkapnya......

MENCINTAI INDONESIA (MARIO TEGUH)

Sahabat Indonesia yang super,
Yang hatinya cenderung kepada kebaikan,

Mudah-mudahan sapa saya ini menemui Anda sedang berhati damai dan memikirkan cara-cara yang lebih baik untuk menjadikan diri Anda berbakat bagi rezeki baik.

Kita patut menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada rekan-rekan super kita di Metro TV yang telah merancang program MTGW – Mencintai Indonesia yang ditayangkan tadi malam untuk penikmatan kita di Indonesia dan di berbagai negara di mana Metro TV menjadi penghubung saudara-saudara kita di luar negeri dengan yang sedang berlangsung di kehidupan Indonesia.

Mario Teguh Golden Ways
MENCINTAI INDONESIA

Metro TV
16 Agustus 2009
………..

MTGW - MENCINTAI INDONESIA

Tengah malam telah menggapaikan salam perpisahan, dan hari kemerdekaan bangsa kita yang ke-64 merebak bersama senyum mentari Indonesia di tanggal 17 Agustus 2009 ini.

Marilah kita seru dengan hati yang suci, kepada wajah ramah negeri kita, dengan kalimat yang kita baca sebagai ‘aku’ yang Indonesia.

Saudaraku yang indah hatinya, bacalah dan serukanlah sebagaimana Anda yang mengatakannya dari hati Anda sendiri:

Dirgahayu negeriku yang tercinta.

Hatiku penuh kesyukuran yang haru bahwa Tuhan menjadikan Indonesia sebagai tempat kelahiranku, dan sebagai ajang pematangan pribadiku,

agar aku tumbuh dan menguat sebagai pemimpin
bagi kebaikan yang dapat ku bangun sejauh jangkauan lenganku,
sejauh jarak getar suaraku,
dan sejauh tambatan pandanganku.

Hari ini, aku baru mengerti
bahwa aku tak pantas menuntut darimu petunjuk bagi perjalan hidupku,
karena tidak ada negeri yang berpeta sampai jiwa warganya berpeta
dalam rencana pengabdian dirinya
bagi sebanyak mungkin jiwa sebangsanya.

Indonesia ku yang anggun,

aku mohon engkau bersabar mendampingi pematangan sikap ku yang lebih sering mengikuti ragu dan resah ku,
yang mudah terbakar oleh marah dan curiga ku,
tetapi yang mudah pudar oleh ketakutan dan ketidak-berserahan ku.

Aku mohon engkau mengerti
aku sedang memuliakan pikiranku sendiri, agar keburukan tak mewarnai perilaku ku.

Aku mohon engkau menanti kehadiranku, bukan sebagai yang tak mungkin salah,
tetapi sebagai jiwa Indonesia yang baru,
yang mengutamakan kebaikan,
yang tidak menghalangi yang bisa dilakukannya – hanya karena orang lain dan dirinya sendiri meragukannya,
yang mendahulukan yang harus didahulukannya,
dan yang mengabaikan semua yang tidak memuliakan sesama dan alam.

Aku telah menugaskan diriku sebagai pemaju kebaikan dan pencegah terjadinya keburukan kepada bangsa dan negeriku.

Dan aku memulainya dengan menjadikan diriku sendiri maju dalam nilai-nilai kebaikan – setiap hari, dan mencegah pikiran dan perasaan buruk menentukan kualitas dari tindakanku.

Jika hal-hal kecil-kecil yang aku lakukan itu baik, maka baiklah kebiasaanku.

Jika kebiasaanku baik, maka akan baiklah namaku.

Dan jika baik namaku, akan baiklah penghargaan manusia dan alam kepadaku.

Karena jika hidup dan matiku baik, Tuhan akan menjadikan kaum-kaum setelahku – menyebut namaku dengan penghormatan.

Dan yang ini aku yakini dengan ketulusan yang hampir menangis, bahwa penghormatan yang diberikan kepada seseorang adalah doa yang disujudkan atas namanya tanpa bersujud, dan pemuliaan yang diteriakkan ke langit tanpa bersuara.

Karena, telah pekat hatiku dengan tangis yang haru, saat aku mulai mengerti bahwa penghormatan manusia kepada seseorang adalah tanda penghormatan Tuhan kepadanya.

Maka, Tuhan yang diseru seluruh alam, aku mohon Engkau memeliharaku dari pikiran yang tidak mulia, dari perasaan yang tidak suci, dan dari tindakan yang tidak penuh hormat.

Bagaimana mungkin aku mengkhawatirkan pendapat orang lain, dengan mengabaikan pendapat baik-Mu kepadaku?

Bagaimana mungkin aku mencari hormat dari orang lain, dengan cara-cara yang tidak menghormati-Mu?

Bagaimana mungkin aku mengupayakan kebahagiaan diriku, dalam jalan-jalan yang tidak membahagiakan-Mu?

Tuhanku yang aku kasihi, kasihilah aku.

Maafkanlah aku karena ketidak-tahuan ku, dan kuatkahlan aku untuk berlaku sebaik pengetian baruku.

Aku mohon engkau menyaksikan kesungguhan dalam pengertianku yang terkini, bahwa Indonesia tidak akan mulia, jika jiwa-jiwa seperti ku tidak membangun kemuliaan pikiran, kemuliaan hati, dan kemuliaan perilakunya.

Tugaskanlah aku sebagai satu jiwa dari yang banyak, untuk menjadi pemulia bangsa dan negeriku.

Tuhan kecintaan ku,

Terimalah ini sebagai ungkapan penyerahan keseluruhan hidupku kepada-Mu,

Dengan nama-Mu, karena-Mu, dan untuk-Mu.

.........

Sahabat-sahabat saya yang terkasih,

Semua waktu adalah waktu yang baik, jika kita menggunakannya untuk kebaikan.

Dan hari kelahiran negeri kita ini adalah hari yang indah bagi ketegasan kesungguhan yang baru untuk menjadikan diri kita pemulia kehidupan bangsa kita yang tercinta.

Jika bukan kita, siapa lagikah yang akan mencintai Indonesia?

Maka,

Marilah kita jayakan Indonesia melalui pemuliaan kehidupan setiap jiwa Indonesia.

Marilah kita santun bersahabat dalam kebaikan, demi Indonesia.

Marilah kita bekerja dalam kecemerlangan sinar Ilahi.

Terima kasih dan salam super,

Mario Teguh
Founder I MTSuperClub I 081-814-2080 I For The Happiness Of Others I Jakarta


Data Foto
Kamera Nikon D3
Lensa Sigma 70-200mm f/2.8
diambil dalam perjalanan ke Bandung dari Balongan

Baca Selengkapnya......

Wednesday, August 26, 2009

Anak tidak suka Mendengarkan Nasihat Anda

Anak tidak selalu mau mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang tuanya. Kadang membutuhkan perhatian khusus agar anak memperhatikan apa yang orang tuanya bicarakan. Orang tua sampai harus mengulangnya 10 kali atau sampai sang anak mendapatkan teguran biasanya baru sang anak mau mendengarkan.


Dengan menjadi pendengar yang baik, akan membantu anak belajar lebih efektif lagi, memperhatikan tanda-tanda yang bisa membahayakan, bisa membina hubungan yang baik dengan guru dan menambah teman.

Terdapat banyak strategi sederhana yang bisa dilakukan secara konsisten untuk mengajarkan anak memiliki kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, seperti dikutip dari Babycenter, Kamis (27/8/2009), yaitu:

Dapatkan perhatiannya.
Usahakan orang tua berjongkok dan biarkan anak berdiri agar posisi sejajar, sehingga orang tua bisa melihat mata anak dan mendapatkan perhatiannya. Anak akan mendengarkan lebih baik lagi jika orang tua duduk disampingnya saat sarapan dan membicarakan hal yang ingin disampaikan ke anak.

Jangan bertele-tele.
Pesan yang ingin disampaikan orang tua ke anaknya harus jelas, sederhana dan tidak otoriter. Anak akan merasa bosan jika orang tua selalu membahas hal yang sama berulang-ulang dan terlalu panjang, sehingga anak tidak menangkap maksud dari omongan orang tua. Misalnya jika udara di luar sangat dingin cukup katakan "Saatnya menggunakan jaket, sayang", hal ini akan lebih efektif daripada menjelaskan "Udara di luar sangat dingin nanti bisa sakit, jadi ibu ingin kamu menggunakan jaket jika bepergian".

Lebih menekankan kata-kata.
Pesan akan lebih tertangkap oleh anak jika lebih menekankan kata-kata yang digunakan, khususnya untuk menarik perhatian sang anak. Cara ini bisa ditambahkan dengan isyarat gerakan, isyarat visual dan bisa juga dengan mempraktikkannya langsung di depan sang anak.

Berikan peringatan.
Berikan anak beberapa peringatan tentang apa yang harus dilakukannya, khususnya saat anak bermain dengan mainan atau temannya. Tapi bukan dengan cara membentak atau menggunakan suara yang keras.

Memeragakan kebiasaan bagus.
Anak akan menjadi pendengar yang baik jika dirinya melihat apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika anak sering melihat orang tua melakukannya, maka ketika sang anak diberi tahu oleh orang tua mengenai hal tersebut anak akan mendengarkannya. Lihatlah sang anak jika sedang berbicara dengannya dan meresponsnya secara sopan, biarkan anak berbicara hingga selesai dan jangan pernah berjalan atau berbalik badan saat sang anak sedang berbicara.

Motivasilah sang anak.
Beberapa anak akan memberikan respons yang baik, jika orang tua melakukannya dengan sedikit hal yang menyenangkan (humor). Misalnya bisa dengan suara yang lucu atau melalui lagu yang kata-katanya diganti dengan pesan yang ingin disampaikan. Dengan menggunakan cara yang menyenangkan dan penuh kasih sayang saat berbicara akan membuat anak mendengarkan kata-kata orang tuanya. Karena anak akan merasa bahwa orang tua mencintainya dan menganggapnya seseorang yang spesial, sehingga anak akan termotivasi melakukan yang terbaik untuk orang tuanya.

Dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, maka anak akan mau mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang tuanya. Jadi, jika Anda ingin direspons dengan baik oleh sang anak, perlakukanlah anak dengan baik pula.

Baca Selengkapnya......