Sahabat Indonesia yang super,
Yang hatinya cenderung kepada kebaikan,
Mudah-mudahan sapa saya ini menemui Anda sedang berhati damai dan memikirkan cara-cara yang lebih baik untuk menjadikan diri Anda berbakat bagi rezeki baik.
Kita patut menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada rekan-rekan super kita di Metro TV yang telah merancang program MTGW – Mencintai Indonesia yang ditayangkan tadi malam untuk penikmatan kita di Indonesia dan di berbagai negara di mana Metro TV menjadi penghubung saudara-saudara kita di luar negeri dengan yang sedang berlangsung di kehidupan Indonesia.
Mario Teguh Golden Ways
MENCINTAI INDONESIA
Metro TV
16 Agustus 2009
………..
MTGW - MENCINTAI INDONESIA
Tengah malam telah menggapaikan salam perpisahan, dan hari kemerdekaan bangsa kita yang ke-64 merebak bersama senyum mentari Indonesia di tanggal 17 Agustus 2009 ini.
Marilah kita seru dengan hati yang suci, kepada wajah ramah negeri kita, dengan kalimat yang kita baca sebagai ‘aku’ yang Indonesia.
Saudaraku yang indah hatinya, bacalah dan serukanlah sebagaimana Anda yang mengatakannya dari hati Anda sendiri:
Dirgahayu negeriku yang tercinta.
Hatiku penuh kesyukuran yang haru bahwa Tuhan menjadikan Indonesia sebagai tempat kelahiranku, dan sebagai ajang pematangan pribadiku,
agar aku tumbuh dan menguat sebagai pemimpin
bagi kebaikan yang dapat ku bangun sejauh jangkauan lenganku,
sejauh jarak getar suaraku,
dan sejauh tambatan pandanganku.
Hari ini, aku baru mengerti
bahwa aku tak pantas menuntut darimu petunjuk bagi perjalan hidupku,
karena tidak ada negeri yang berpeta sampai jiwa warganya berpeta
dalam rencana pengabdian dirinya
bagi sebanyak mungkin jiwa sebangsanya.
Indonesia ku yang anggun,
aku mohon engkau bersabar mendampingi pematangan sikap ku yang lebih sering mengikuti ragu dan resah ku,
yang mudah terbakar oleh marah dan curiga ku,
tetapi yang mudah pudar oleh ketakutan dan ketidak-berserahan ku.
Aku mohon engkau mengerti
aku sedang memuliakan pikiranku sendiri, agar keburukan tak mewarnai perilaku ku.
Aku mohon engkau menanti kehadiranku, bukan sebagai yang tak mungkin salah,
tetapi sebagai jiwa Indonesia yang baru,
yang mengutamakan kebaikan,
yang tidak menghalangi yang bisa dilakukannya – hanya karena orang lain dan dirinya sendiri meragukannya,
yang mendahulukan yang harus didahulukannya,
dan yang mengabaikan semua yang tidak memuliakan sesama dan alam.
Aku telah menugaskan diriku sebagai pemaju kebaikan dan pencegah terjadinya keburukan kepada bangsa dan negeriku.
Dan aku memulainya dengan menjadikan diriku sendiri maju dalam nilai-nilai kebaikan – setiap hari, dan mencegah pikiran dan perasaan buruk menentukan kualitas dari tindakanku.
Jika hal-hal kecil-kecil yang aku lakukan itu baik, maka baiklah kebiasaanku.
Jika kebiasaanku baik, maka akan baiklah namaku.
Dan jika baik namaku, akan baiklah penghargaan manusia dan alam kepadaku.
Karena jika hidup dan matiku baik, Tuhan akan menjadikan kaum-kaum setelahku – menyebut namaku dengan penghormatan.
Dan yang ini aku yakini dengan ketulusan yang hampir menangis, bahwa penghormatan yang diberikan kepada seseorang adalah doa yang disujudkan atas namanya tanpa bersujud, dan pemuliaan yang diteriakkan ke langit tanpa bersuara.
Karena, telah pekat hatiku dengan tangis yang haru, saat aku mulai mengerti bahwa penghormatan manusia kepada seseorang adalah tanda penghormatan Tuhan kepadanya.
Maka, Tuhan yang diseru seluruh alam, aku mohon Engkau memeliharaku dari pikiran yang tidak mulia, dari perasaan yang tidak suci, dan dari tindakan yang tidak penuh hormat.
Bagaimana mungkin aku mengkhawatirkan pendapat orang lain, dengan mengabaikan pendapat baik-Mu kepadaku?
Bagaimana mungkin aku mencari hormat dari orang lain, dengan cara-cara yang tidak menghormati-Mu?
Bagaimana mungkin aku mengupayakan kebahagiaan diriku, dalam jalan-jalan yang tidak membahagiakan-Mu?
Tuhanku yang aku kasihi, kasihilah aku.
Maafkanlah aku karena ketidak-tahuan ku, dan kuatkahlan aku untuk berlaku sebaik pengetian baruku.
Aku mohon engkau menyaksikan kesungguhan dalam pengertianku yang terkini, bahwa Indonesia tidak akan mulia, jika jiwa-jiwa seperti ku tidak membangun kemuliaan pikiran, kemuliaan hati, dan kemuliaan perilakunya.
Tugaskanlah aku sebagai satu jiwa dari yang banyak, untuk menjadi pemulia bangsa dan negeriku.
Tuhan kecintaan ku,
Terimalah ini sebagai ungkapan penyerahan keseluruhan hidupku kepada-Mu,
Dengan nama-Mu, karena-Mu, dan untuk-Mu.
.........
Sahabat-sahabat saya yang terkasih,
Semua waktu adalah waktu yang baik, jika kita menggunakannya untuk kebaikan.
Dan hari kelahiran negeri kita ini adalah hari yang indah bagi ketegasan kesungguhan yang baru untuk menjadikan diri kita pemulia kehidupan bangsa kita yang tercinta.
Jika bukan kita, siapa lagikah yang akan mencintai Indonesia?
Maka,
Marilah kita jayakan Indonesia melalui pemuliaan kehidupan setiap jiwa Indonesia.
Marilah kita santun bersahabat dalam kebaikan, demi Indonesia.
Marilah kita bekerja dalam kecemerlangan sinar Ilahi.
Terima kasih dan salam super,
Mario Teguh
Founder I MTSuperClub I 081-814-2080 I For The Happiness Of Others I Jakarta
Data Foto
Kamera Nikon D3
Lensa Sigma 70-200mm f/2.8
diambil dalam perjalanan ke Bandung dari Balongan
Thursday, August 27, 2009
MENCINTAI INDONESIA (MARIO TEGUH)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment