Hello Guys....kali ini masih di Bukittinggi Sumatera barat.
Dengan menahan dingin saya ikuti kemauan anak bungsu saya Azwa Syafira Dayana. Sedangkan ke dua kakaknya si Sulung Syaza Amanina Salma Nasution dan abangnya Muhammad Reza Maulana Nasution asik dengan gadgetnya memanfaatkan WIFI gratis dr hotel.
Akhirnya karena masih harus ke pasar pabukoan di seputaran jam gadang, dengan senang hati saya akhiri acara berenang yang cukup menyiksa. Azwa masih melanjutkan acara berenang dengan si Mbaknya di kolam.
Dengan semangat juang 45 kami masuk ke kamar sambil menenteng nasi bungkus untuk 6 orang, total ada 6 bungkus. Di perjalanan azan magrib berkumandang, dan kami menambah kecepatan jalan kami. Kasihan anak2 menunggu dengan perut kosong.
Sampai dikamar kembali kami pinjam piring dan mangkok dari hotel untuk makan malam. Dan makanan pun di buka....UPS !!!.....SUBHANALLOH.....porsinya luar biasa besar....bisa untuk 2 orang. Semua pada ketawa...dan berusaha menikmati nya. Walaupun berjuang dengan keras dengan perut kosong, ternyata seluruh team tidak ada yang bisa menghabiskan nasi bungkusnya.
Malamnya setelah shalat Isa, ternyata hasrat untuk menikmati kuliner Bukittinggi belum punah juga. Masih dengan semangat 45 kami meneruskan kegiatan berburu kuliner sambil menikmati suasana mlaam di pelataran Jam Gadang.
Kali ini sasarannya adalah makanan ringan sate dan teman2 nya.
Akhirnya setelah pulang ke hotel semua team tepar karena kekenyangan dan capek. Pulas sampai morning call dari hotel berbunyi untuk sahur.
Terlambat bangun...acara kembali dilanjutkan dengan berenang kemballi. Kali ini dengan formasi lengkap.
Berhubung etape kali ini paling pendek dan perjalan terakhir sebelum sampai di kampung, kami memutuskan berangkat agak siangan. Sekitar jam 12 siang akhirnya persiapan kelar juga dan Google Maps telah di set menuju Panyabungan Kaupaten Mandailing Natal. Jarak yang harus di tempuh adalah 228 Km dengan perkiraan waktu tempuh 5 jam dan 17 menit.
Istri saya telah melakukan kontak dengan keluarga di kampung untuk membeli beberapa kuliner khas untuk berbuka puasa sesampainya di kampung. antara lain kue bongko, kari kambing dan otang pangkat.
Perjalanan pd etape ini hanya di penuhi dengan kenangan waktu masih tugas di Pekanbaru dulu. Waktu itu jalan ini rutin kami lewati tiap bulan untuk mengunjungi orang tua di kampung. Hal ini selalu kami lakukan sampai akhir hayat beliau.....
Menjelang berbuka puasa akhirnya kami sukses juga sampai di kampung dengan selamat. Anak2 bersorak karena akan segera bertemu dengan keluarga besar.
Perjalanan Serpong - Panyabungan ditempuh dalam waktu 5 hari dengan penuh suka cita. Edisi pulang akan saya ceritakan dalam kesempatan berikutnya.
Tangernag Agustus 2016
0 komentar:
Post a Comment